- Aku ingin kembali. Kalau aku harus mati, aku ingin mati di Satsuma. (Toyohisa Shimazu)
- Mereka yang tak memiliki harga diri masih bisa hidup selama ada makanan. Mereka yang tak punya makanan masih bisa menahan lapar selama masih memiliki harga diri. Sedang mereka yang tak memiliki keduanya, akan putus asa dan akan tunduk pada apapun juga. (Oda Nobunaga)
- Aku tak tau apa kalian ini tapi kalian harus tetap membalas dendam. (Toyohisa Shimazu)
- Sesuatu yang salah harus dibenarkan (Murasaki)
- Walau pasukan kematian ini berhasil menyerbu pertahanan terakhir mereka dan membuat mereka terpojok, mereka akan tetap berjuang sampai mati dasar bodoh. (Oda Nobunaga)
- Bahkan petani pun bisa membunuh samurai hanya dengan tombak. (Oda Nobunaga)
- Menurutku, langkah yang akan kita ambil sebelum perang dimulai merupakan kunci kemenangan. (Oda Nobunaga)
- Apa itu ketidakadilan? Tak ada namanya keadilan atau kode etik dalam peperangan. (Keluarganya Yoichi)
- Kalau kau menyerah begitu, perang ini akan langsung berakhir. (Oda Nobunaga)
- Selama ini kalian sudah menodai wanita ini. Jangan harap kalian bisa pergi dari sini hidup-hidup hanya karena kalian sudah menyerah! (Oda Nobunaga)
- Sebelumnya kalian sangat bersemangat sekali membasi para Elf. Wajar kan jika sekarang para Elf ingin membasmi kalian? (Oda Nobunaga)
- Mungkin bagimu kotoran dan air seni itu menjijikan, tapi ingatlah bahwa kita juga mengeluarkan kotoran dan air seni. (Toyohisa Shimazu)
- Kupikir jiwa kita lebih hidup dalam kepala yang sudah kita kubur daripada di dalam tubuh kotor kita ini. (Toyohisa Shimazu)
- Bawa kembali anak-anak dan istri kalian. Berhentilah hidup seperti binatang. Majulah dan penggal kepala orang-orang yang ingin menghancurkan dan menjadikan kalian sebagai budak. Benar atau salahnya tindakan kalian saat ini, bagiku kalian sudah mengambil langkah yang tepat. Kalau kalian mati disini, kaian bisa mati dengan tenang dan bertemu leluhur kalian sambil berkata... "Kami mati karena melindungi keluarga kami". Bawa kembali istri kalian, bawa kembali anak kalian. Rebut kembali wilayah kalian! Rebut kembali jati diri kalian! (Toyohisa Shimazu)
- Saat mulai menyerang musuh, kita harus menyerang sampai menghancurkan akar kekuatannya. Aku diajari untuk menyerang musuh sampai ke akar-akarnya. Itu diajarkan secara turun temurun oleh ayahku, pamanku, paman dari pamanku, kakekku, dan kakek buyutku. (Toyohisa Shimazu)
- Dia sudah menjatuhkan pedangnya. Sangat memalukan jika kau membunuh prajurit yang sudah menyerah! Itu akan menjadi hal yang memalukan!. (Toyohisa Shimazu)
- Menurutmu aku peduli kalau kau sudah melakukan semua itu? Semua itu bukan urusanku dan aku tak peduli! (Toyohisa Shimazu)
- Aku tak tahu banyak soal strategi dan semacamnya. Dan aku juga tak pandai membaca pikiran orang-orang. (Toyohisa Shimazu)
- Menebas leher wanita itu bukanlah sesuatu yang hebat. Justru memalukan! (Toyohisa Shimazu)
- Aku tak punya peraturan seperti itu! Aku tidak akan menebas leher wanita. Itulah aturanku! (Toyohisa Shimazu)
- Kami mengikuti prinsip hidup kami sendiri (Toyohisa Shimazu)
- Untuk mendapatkan kekuatan militer, kita harus membentuk paham militer (Oda Nobunaga)
- Kukira hati manusia itu bisa dikendalikan dengan uang dan rasa takut. Akan tetapi, hati manusia sepertinya tidak selemah itu... (Oda Nobunaga)
- Baik saat bangun maupun tidur, yang dipikirkan Ksatria Satsuma hanyalah maju menerjang ke depan. (Toyohisa Shimazu)
- Sudah menjadi kode etik samurai untuk tidak memenggal kepala musuh yang sudah menyerah! (Toyohisa Shimazu)
- Harus bunuh diri karena membuat pasukanmu kalah dalam perang. Itu merupakan tanggung jawab seorang pemimpin! (Toyohisa Shimazu)
- Kalau kau tak berani mengakhiri hidupmu, itu artinya kau tak panta menjadi seorang pemimpin. (Toyohisa Shimazu)
- Takkan ada yang memberimu perintah seperti itu lagi. Ini adalah pertempuran kita. (Toyohisa Shimazu)
- Senapan melambangkan seruan perang. Senapan memiliki suara khas saa dibidikkan ke arahmu. Ditambah lagi, tak butuh banyak latihan untuk menggunakannya. Dengan senapan, seorang petani sekalipun mampu membunuh prajurit terlatih. (Toyohisa Shimazu)
- Prajurit itu ada dimana-mana dengan wajah yang berbeda-beda. (Toyohisa Shimazu)
- Seorang yang bermain dengan ketel mesiu akan mati karena ledakan (Oda Nobunaga)Tak ada peraturan mutlak mengenai memenggal kepala musuh. Bisa menggunakan cara apapun demi mencapai kemenangan. (Toyohisa Shimazu)
- Ini adalah medan perang. Aku akan melakukan apapun yang diperintahkan, bahkan jika aku harus sengaja menghindarimu. (Toyohisa Shimazu)
- Bisa memancing musuh ke dalam satu tempat lalu membakarnya, rasanya benar-benar menyenangkan! (Oda Nobunaga)
- Dari awal, peperangan juga merupakan sesuatu yang gila. (Toyohisa Shimazu)
Saturday, January 28, 2017
KUTIPAN DARI DRIFTERS
KUTIPAN DARI DRIFTERS
Reviewed by Unknown
on
1:25:00 PM
Rating: 5
Reviewed by Unknown
on
1:25:00 PM
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment